Menurut
saya integritas merupakan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Kualitas
kepribadian seseorang berbanding lurus dengan integritas dirinya.
Seseorang
yang memiliki visi besar tanpa integritas, maka visi tersebut hanya sekadar
retorika belaka, tidak akan pernah tereksekusi untuk diwujudkan.
Seorang
guru atau motivator dalam setiap kata yang diucapkannya bisa terasa sangat
hambar, tidak terasa pengaruhnya bagi yang mendengarkan jika semua yang
dikatakannya ternyata belum pernah dilakukannya.
Orang
tua dalam mendidik anak sering mengalami kesulitan, mungkin permasalahannya
ialah orang tua belum memberikan teladan terlebih dahulu kepada anak sehingga
anak belum melihat teladan yang baik dari orang tua. Anak akan melihat orang
tua hanya bisa menyuruh saja, sedangkan dirinya sendiri tidak melakukannya.
Maka anak memandang orang tuanya tidak berwibawa, dalam hal ini integritas
dapat dikatakan juga sebagai wibawa. Sebagai contoh: orang tua berusaha
mendidik anak agar dapat makan di meja makan, padahal dia sendiri makan sesuka
hatinya terkadang di meja makan, di depan tv, atau bahkan di kamar.
Atasan
kepada bawahan juga harus menjaga wibawanya dengan tidak serta merta memberikan
instruksi yang ternyata dirinya sendiri belum melakukannya, seperti:
memberlakukan peraturan bawahan tidak boleh datang telat dalam rapat yang telah
dijadwalkan bersama, tetapi fakta yang sering terjadi justru bawahan yang
menunggu atasannya datang baru rapat dimulai. Jika hal seperti ini terus
terjadi, maka antara bawahan dengan atasan akan terjadi perasaan saling tidak
percaya.
Salah
satu kegiatan yang paling membosankan adalah menunggu. Jika kita tidak ingin
mengalami kegiatan menunggu, maka jangan pernah membuat orang lain menunggu
kita, karena hukum sebab akibat senantiasa terjadi. Apa yang orang lain rasakan
disebabkan oleh diri kita, maka akan kita rasakan juga.
Ketika
terlambat sebenarnya kita sedang menghancurkan integritas diri kita sendiri.
Jika ternyata ketika telat bertepatan dengan diundurnya suatu agenda sehingga
kita menjadi tidak terhitung telat bagaimana?Apakah kita bisa dikatakan tetap
memiliki integritas? Jawabnya ya, Anda tetap memiliki integritas tetapi perlu
diingat dalam hal ini Anda hanya “terlihat” memiliki integritas di mata orang
lain tetapi tidak kepada diri sendiri. Sekali saja diri ini merusak integritas,
maka godaan untuk terus melanjutkan praktik perusakan integritas diri akan
terus berlanjut. Dikarenakan kita akan memberikan kompromi sedikit demi sedikit
kepada diri yang akan berdampak semakin buruk kepada integritas diri
kedepannya.
Jika
kita meyakini hukum sebab akibat maka dengan sendirinya kita terdorong untuk
terus memperbaiki diri sendiri dahulu sebelum memimpin atau mendidik orang
lain. Teringat perkataan AA Gym yang menjadi sangat logis jika beliau
mengatakan prinsip 3M: Mulai dari diri sendiri, Mulai dari Hal yang kecil, dan
Mulai dari sekarang. Saya sangat setuju dengan konsep memperbaiki diri yang
diutarakan AA Gym tersebut.
Oleh
karenanya Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab: 21 “Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah”. Kita telah diberikan teladan yang terbaik dari panutan
kita Rasulullah SAW, semoga kita termasuk dalam barisan umat beliau di akhirat
kelak.
Dapat
disimpulkan dengan menjaga integritas diri dapat memberikan dampak bagi orang
lain. Memperbaiki dari hal yang kecil, yaitu diri sendiri maka dapat memberikan
teladan bagi lingkungan sekitar kita. Dimulai dari lingkungan yang kecil, yaitu
keluarga akan dapat memberikan teladan bagi lingkungan yang lebih besar, yakni
masyarakat. Lingkungan masyarakat dapat memberikan teladan bagi lingkungan
aktivitas sehari-hari kita seperti tempat kita kerja.
Sistem
perbaikan terus bergerak seperti itu untuk saling memberikan teladan sampai
kepada tataran yang terbesar, negara kita. Maka jika proses ini berjalan dengan
baik, akan menjadi semakin nyata terlihat kebangkitan negara Indonesia ini.
Mari
kita menjaga integritas diri agar saling memberikan teladan yang baik kepada
lingkungan sekitar kita, karena setiap kita adalah pemimpin minimal bagi diri
kita sendiri.
12.05
Posted in: 

0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar Anda demi kelangsungan Blog ini !