Dalam
hidup ini banyak orang menyangka bahwa semua apa yang ada didunia ini telah
diberikan oleh Tuhan tanpa harus berusaha tuk memperoleh itu semua. Kalau saya
bilang itu merupakan sebuah anggapan yang sangat keliru. Tuhan tidak mau
memanjakan hambanya dengan hidup seperti itu. Akibat dari anggapan yang salah
itu manusia enggan dan takut untuk berusaha.
Menanggapi
dari sikap yang tidak baik seperti itu maka saya tertarik untuk membuat sebuah
artikel yang berjudulkan sebuah pertanyaan yang sangat simple namun memiliki
artinya yang begitu luas.
Hidup
untuk berhasil atau takut mencoba dan gagal selamanya ?
Untuk
menjawab pertayaan itu, saya tertarik dengan sebuah falsafah Burung yang dalam
hidupnya tidak pernah mau berhenti untuk berusaha. Kalau boleh kita tau bahasa
dari burung, tentu kita akan dengan dia akan berucap “Semua makhluk yang
diciptakan Allah itu sudah dijamin rizkinya, karena itu semua sudah diatur,
namun jika kita tidak mau atau enggan untuk berusaha makan rizki itu tidak akan
datang dengan sendirinya”. Kalau kita perhatikan, burung yang hidupnya seperti
itu, yang kesempurnaan manusia itu sagat jauh dari dirinya, mereka sanggup
untuk berusaha, kenapa kita mesti takut untuk berusaha.
Seorang
nelayan yang kerjanya mencari ikan atau sejenisnya di perairan, mereka semua
tau kalau didasar laut itu sungguh banyak hewan ciptaan Allah yang bisa dimakan
dan semua hewan itu Allah berikan demi kelangsungan hidup hamba-Nya. Tapi di
samping itu juga para nelayan itu sadar bahwa mereka (hewan-hewan itu) tidak
akan mau datang dan menyerah diri seraya berkata “aku makhluk Allah dan aku
diciptakan untuk kelangsungan hidup kalian, maka sekarang aku datang untuk
memenuhi tuntutan itu”.
Seorang
Penambang Batu Bara umpamanya, mereka bahwa banyak batu-batu besar yang bisa
mereka peroleh dari dasar Tanah Allah yang memang disediakan untuk kelangsungan
hidup hamba-Nya, namun tanpa mereka sadar bahwa itu semua harus dijemput, maka
mereka tidak akan pernah memperoleh itu semua. Intinya semua makhluk Allah
rizkinya udah diatur. Bagi para nelayan rizkinya di perairan, bagi petani
rizkinya di sawah, bagi orang kantoran rizki mereka di kantor, tapi yang sangat
harus dipahami bahwa rizki-rizki itu semua tidak akan mau datang dengan
sendirinya tanpa kita jemput dengan usaha. Namun yang harus kita sadari bahwa
usaha yang kita lakukan itu tidak selamanya bisa diperoleh dengan mudah dan
tanpa jerih payah, bahkan kita harus menerima kegagalan.
Kenapa
masih banyak aja manusia yang mengeluh karena usahaya gagal dan tidak sesuai
dengan apa yang dia inginkan. Bukan kah kegagalan itu merupakan keberhasilan
yang tertunda. Kenapa kita tidak mau mengaggap bahwa kegagalan yang kita
peroleh itu sebagai suatu motivasi yang membuat kita lebih giat dalam meningkatkan
usaha. Bukankah kita tidak tau bagaimana enaknya keberhasilan tanpa dilalui
dengan kegagalan. Kita harus berfikir adil, apa lah artinya gagal sekali, dua
kali bahkan berkali-kali demi berhasil selamanya. Jika ada manusia yang takut
gagal sekali tetapi dia ingin sukses atau berhasil selamanya, maka orang yang
demikian ini tidak adil dalam menilai suatu kehidupan. Dalam hidup ini tidak
ada yang namanya KEBERHASILAN tanpa menempuh KEGAGALAN. Allah tidak akan
membiarkan kita hidup susah untuk selamanya, Allah juga tidak ingin makhluknya
(manusia) gagal dalam hidup dan kegagalan itu untuk selamanya, tetapi Allah
ingin melihat, bagaimana manusia dalam menilai suatu kehidupan, apakah dia mau
gagal demi mencapai suatu keberhasilan, apakah dia mau susah dahulu atau tidak.
Sebenarnya Allah itu paling suka melihat orang yang berusaha keras dan senyum
melihat kegagalan yang dia terima, tetapi kegagalan itu dia harus barengi dengan
intropeksi diri, sudah benarkan jalan yang dia tempuh atau tidak. Maka kalau
dia sudah menemukan jawabannya, Allah juga ringan dalam memberikan hadiah atas
usaha yang mereka lakukan.
Tapi
ingat seberapa besarpun usaha kita, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan
bahwa kita akan berhasil, karena kita masih punya PIMPINAN TERTINGGI yaitu
Allah, kita harus tawakkal kepadanya dan tidak menunjukkan kesombongan dan
tidak mau bersyukur dan berdo’a. Allah akan berikan rizki walau pun ada
kalangan manusia yang tidak mau bersyukur, tidak mau berdo’a, namun rizki yang
mereka terima itu bisa jadi akan menjadi bala dan membawa malapetaka dalam
hidupnya. Tidak berkah. Maka untuk menghindarkan dari hal ini kita harus
mengimbangi usaha kita dengan berdo’a kepada Allah.
Sebagai
penghujung dari artikel ini, saya berikan sebuah Ayat al-Qur’an yang mengatakan
“bekerjalah kamu niscaya Allah akan melihat amalmu (pekerjaanmu itu)”.
Semoga
bermanfaat dan salam sukses buat kita semua.
13.22
Posted in: 

0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar Anda demi kelangsungan Blog ini !