TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA DI BLOG INI DAN SEMOGA BISA MEMBANTU

Rabu, 23 Januari 2013

Hidup untuk berhasil atau takut mencoba dan gagal selamanya ?

Dalam hidup ini banyak orang menyangka bahwa semua apa yang ada didunia ini telah diberikan oleh Tuhan tanpa harus berusaha tuk memperoleh itu semua. Kalau saya bilang itu merupakan sebuah anggapan yang sangat keliru. Tuhan tidak mau memanjakan hambanya dengan hidup seperti itu. Akibat dari anggapan yang salah itu manusia enggan dan takut untuk berusaha.
Menanggapi dari sikap yang tidak baik seperti itu maka saya tertarik untuk membuat sebuah artikel yang berjudulkan sebuah pertanyaan yang sangat simple namun memiliki artinya yang begitu luas.
Hidup untuk berhasil atau takut mencoba dan gagal selamanya ?
Untuk menjawab pertayaan itu, saya tertarik dengan sebuah falsafah Burung yang dalam hidupnya tidak pernah mau berhenti untuk berusaha. Kalau boleh kita tau bahasa dari burung, tentu kita akan dengan dia akan berucap “Semua makhluk yang diciptakan Allah itu sudah dijamin rizkinya, karena itu semua sudah diatur, namun jika kita tidak mau atau enggan untuk berusaha makan rizki itu tidak akan datang dengan sendirinya”. Kalau kita perhatikan, burung yang hidupnya seperti itu, yang kesempurnaan manusia itu sagat jauh dari dirinya, mereka sanggup untuk berusaha, kenapa kita mesti takut untuk berusaha.
Seorang nelayan yang kerjanya mencari ikan atau sejenisnya di perairan, mereka semua tau kalau didasar laut itu sungguh banyak hewan ciptaan Allah yang bisa dimakan dan semua hewan itu Allah berikan demi kelangsungan hidup hamba-Nya. Tapi di samping itu juga para nelayan itu sadar bahwa mereka (hewan-hewan itu) tidak akan mau datang dan menyerah diri seraya berkata “aku makhluk Allah dan aku diciptakan untuk kelangsungan hidup kalian, maka sekarang aku datang untuk memenuhi tuntutan itu”.
Seorang Penambang Batu Bara umpamanya, mereka bahwa banyak batu-batu besar yang bisa mereka peroleh dari dasar Tanah Allah yang memang disediakan untuk kelangsungan hidup hamba-Nya, namun tanpa mereka sadar bahwa itu semua harus dijemput, maka mereka tidak akan pernah memperoleh itu semua. Intinya semua makhluk Allah rizkinya udah diatur. Bagi para nelayan rizkinya di perairan, bagi petani rizkinya di sawah, bagi orang kantoran rizki mereka di kantor, tapi yang sangat harus dipahami bahwa rizki-rizki itu semua tidak akan mau datang dengan sendirinya tanpa kita jemput dengan usaha. Namun yang harus kita sadari bahwa usaha yang kita lakukan itu tidak selamanya bisa diperoleh dengan mudah dan tanpa jerih payah, bahkan kita harus menerima kegagalan.
Kenapa masih banyak aja manusia yang mengeluh karena usahaya gagal dan tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Bukan kah kegagalan itu merupakan keberhasilan yang tertunda. Kenapa kita tidak mau mengaggap bahwa kegagalan yang kita peroleh itu sebagai suatu motivasi yang membuat kita lebih giat dalam meningkatkan usaha. Bukankah kita tidak tau bagaimana enaknya keberhasilan tanpa dilalui dengan kegagalan. Kita harus berfikir adil, apa lah artinya gagal sekali, dua kali bahkan berkali-kali demi berhasil selamanya. Jika ada manusia yang takut gagal sekali tetapi dia ingin sukses atau berhasil selamanya, maka orang yang demikian ini tidak adil dalam menilai suatu kehidupan. Dalam hidup ini tidak ada yang namanya KEBERHASILAN tanpa menempuh KEGAGALAN. Allah tidak akan membiarkan kita hidup susah untuk selamanya, Allah juga tidak ingin makhluknya (manusia) gagal dalam hidup dan kegagalan itu untuk selamanya, tetapi Allah ingin melihat, bagaimana manusia dalam menilai suatu kehidupan, apakah dia mau gagal demi mencapai suatu keberhasilan, apakah dia mau susah dahulu atau tidak. Sebenarnya Allah itu paling suka melihat orang yang berusaha keras dan senyum melihat kegagalan yang dia terima, tetapi kegagalan itu dia harus barengi dengan intropeksi diri, sudah benarkan jalan yang dia tempuh atau tidak. Maka kalau dia sudah menemukan jawabannya, Allah juga ringan dalam memberikan hadiah atas usaha yang mereka lakukan.
Tapi ingat seberapa besarpun usaha kita, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa kita akan berhasil, karena kita masih punya PIMPINAN TERTINGGI yaitu Allah, kita harus tawakkal kepadanya dan tidak menunjukkan kesombongan dan tidak mau bersyukur dan berdo’a. Allah akan berikan rizki walau pun ada kalangan manusia yang tidak mau bersyukur, tidak mau berdo’a, namun rizki yang mereka terima itu bisa jadi akan menjadi bala dan membawa malapetaka dalam hidupnya. Tidak berkah. Maka untuk menghindarkan dari hal ini kita harus mengimbangi usaha kita dengan berdo’a kepada Allah.
Sebagai penghujung dari artikel ini, saya berikan sebuah Ayat al-Qur’an yang mengatakan “bekerjalah kamu niscaya Allah akan melihat amalmu (pekerjaanmu itu)”.
Semoga bermanfaat dan salam sukses buat kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar Anda demi kelangsungan Blog ini !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Arafizal | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code